Jumat, 27 Juni 2014

Tarbiyah Imaniyah, Menghidupkan Hati di Bulan Ramadhan | Kajian Ramadhan






Ramadhan akan kembali datang, membawa beribu hadiah kebaikan; berupa diampuninya dosa, dibebaskan dari siksaan neraka, ditingkatkan derajat, dilipat pahala kebaikan kita, dan sebagainya. Ini membuktikan bahwa Allah Ta’ala Maha Sayang kepada kita semua. Walaupun sangat sering bermaksiat, meninggalkan perintah, dan melanggar batasan-Nya, namun Allah Ta’ala masih memberi kesempatan untuk menutupi kesalahan, menambal kekurangan, dan mengejar ketinggalan.

Benarkah kita akan menyambutnya? Benarkah kita akan bersungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan yang sangat terbatas tapi bernilai ini?

Agar aktivitas ibadah Ramadhan kita jelas dan terarah, harus ada tujuan yang hendak dicapai. Tujuan itu sudah Allah Ta’ala umumkan dalam perintah-Nya. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [Al-Baqarah: 183]. Takwa adalah salah satu perwujudan hidupnya hati. Hati yang hidup adalah hati yang dipenuhi keimanan, sehingga ruh pun bergerak dan melahirkan amal shalih. Hati yang benar-benar hidup akan kuat bertahan memberikan kebaikan-kebaikan walaupun Ramadhan telah usai.

Oleh karena itu, tepat dan layakkah kita jadikan tujuan ibadah Ramadhan kita kali ini untuk menghidupkan hati kita? Apalagi jika kita ingat betapa cepatnya hilang pengaruh dan buah Ramadhan bahkan sejak hari pertama bulan Syawal. Apalagi jika kita tahu bahwa bobot ibadah sangat tergantung pada kehadiran hati kita saat melaksanakannya, bahkan dua orang yang melaksanakan shalat dalam satu shaf bisa mendapatkan derajat yang sangat berbeda kelak di akhirat. Rasulullah saw. bersabda, “Dan seseorang mendapatkan pahala hanya sesuai dengan yang diniatkannya.” [Bukhari dan Muslim].

Ada dua orang datang ke istana raja. Masing-masing membawa hadiah. Tamu pertama membawa banyak pernik-pernik perhiasan permata imitasi. Sedangkan tamu kedua hanya membawa sebutir permata. Kira-kira hadiah mana yang akan diterima sang raja? Siapa tamu yang akan disambutnya dengan hangat dan penuh penghormatan? Ibadah yang absen hati adalah ritual yang penuh kepalsuan, sedangkan ibadah yang disertai kehadiran hati, itulah ibadah yang penuh hakikat.

Saat berusaha menghidupkan hati dengan amalan ibadah bulan Ramadhan, kita dapat merasakan tanda-tanda kita telah mulai berhasil mewujudkan tujuan itu. Akan ada perubahan dalam perilaku kita. Iman yang memenuhi hati akan mendorong untuk memilih sikap yang baik dan benar dalam setiap kasus dan kondisi. Allah Ta’ala berfirman, “Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” [Al-Hajj: 32]. Sikap yang baik dan benar berasal dari hati yang hidup.

Rasulullah saw. juga menyebutkan beberapa perubahan yang menandakan hati sudah mulai hidup, “Tidak nyaman dengan negeri yang menipu, bersemangat kembali kepada negeri yang abadi, dan mempersiapkan kematian sebelum benar-benar tiba.” [Hakim dan Baihaqi].

“Tidak nyaman dengan negeri yang menipu” bisa diindikasikan dengan berkurangnya perhatian terhadap dunia, tidak ambisius dalam mengusahakannya, tidak terlalu bersedih saat kehilangannya, tidak berkompetisi merebutnya, dan tidak merasa iri saat orang lain menikmatinya.

“Bersemangat kembali kepada negeri yang abadi” bisa ditandai dengan bersegera dalam melaksanakan amal shalih, mengurangi kadar menikmati dunia, lebih mengutamakan kepentingan agama di atas kepentingan-kepentingan dunia.

“Mempersiapkan kematian sebelum benar-benar tiba” bisa dibuktikan dengan membebaskan diri dari hal-hal yang haram, mengembalikan hak-hak orang lain, selalu beristighfar, bertaubat, dan berusaha untuk selalu istiqamah.

Apa sarana yang akan kita gunakan untuk menghidupkan hati di bulan Ramadhan? Jawabannya yang pertama tentu adalah Al-Qur’an. Inilah kitab yang mampu menggetarkan hati untuk bangun dan hidup, “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya.” [Az-Zumar: 23].

Kita memilih sarana ini, juga karena bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an, “Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” [Al-Baqarah: 185]. Kita bisa bersama Al-Qur’an dalam tilawah, tarawih, tahajud, tadarus, dan tadabur kita. Bukan banyaknya ayat yang dibaca, tapi lebih pada seberapa kuat kita mengambil pengaruh dan manfaat dari Al-Qur’an.

Sarana yang kedua dalam menghidupkan hati di bulan Ramadhan adalah amal-amal shalih. Banyak sekali amal shalih yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan; doa, zikir, i’tikaf, silaturahim, membantu orang lain, dan sebagainya. Nilai-nilai keimanan yang kita ambil dari Al-Qur’an, jika diikuti dengan melaksanakan amal-amal shalih, akan menambah hidup hati kita. Amal shalih bagaikan air untuk menyirami tumbuhan, atau minyak untuk menyalakan pelita.

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” [Fathir: 29]. 





Khazanah Keutamaan Hari Jum’at




Hari Jum’at adalah hari mulia diantara tujuh hari lainnya. Banyak keutamaan-keutamaan yang ada di hari Jum’at. Diantara keutamaan dan fadhilah hari Jum’at adalah ia merupakan hari terbaik dan teragung di sisi Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): Sebaik-baik hari dimana matahari terbit adalah hari Jum’at. Padanya Nabi Adam AS. dicipta, padanya beliau dimasukkan ke Surga, dan padanya pula beliau dikeluarkan darinya. Serta tidak akan terjadi kiamat kecuali pada hari Jum’at (HR. Muslim).

Dalam hadits lain dikatakan bahwa penghulu hari-hari adalah hari Jumat. Ia hari paling agung disisi Allah, lebih agung daripada idul fitri dan idul adha (HR. Ahmad). Di hari Jum’at, ada satu waktu, dimana tak seorang muslimpun melakukan shalat padanya seraya memohon kepada Allah, kecuali (permohonannya) akan diberi (dikabulkan) oleh Allah (HR. Bukhari-Muslim). Dan siapa yang membaca Al Qur’an surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, niscaya cahaya (dari Allah) akan menyinarinya diantara dua Jum’at (HR. Al-Hakim& Al-Baihaqi). Barangsiapa yang membaca surah Al-Kahfi pada malam Jum’at, maka akan diterangi cahaya antara ia dan Ka’bah (HR. Ad-Darimi).

Rasulullah SAW juga pernah mengatakan: Siapa yang meninggal di hari atau malam Jum’at (tentu dalam kondisi beriman, pen), akan dijaga dari fitnah (adzab) kubur (HR. Ahmad). Dan di hadits lain Rasulullah bersabda: Siapa yang meninggalkan shalat Jum’at sampai tiga kali karena abai terhadapnya, berarti Allah telah menutup hatinya (HR. Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasai). Pada hari Jum’at, selalu ada malaikat yang berdiri di pintu masjid untuk mencatat jamaah yang datang satu persatu. Dimana yang datang pada awal waktu untuk shalat Jumat, (akan dicatat) seolah-olah ia berqurban dengan unta. Dan yang datang pada waktu setelahnya seolah-olah ia berqurban dengan sapi, lalu yang datang pada waktu berikutnya lagi, seolah-olah berqurban n dengakambing, lalu dengan ayam, kemudian dengan telor (untuk yang dating di waktu terakhir sebelum khutbah). Nah saat khatib Jumat telah tampil, malaikat pencatatpun menutup buku catatan mereka dan turut mendengarkan khutbah (HR. Al-Bukhari-Muslim).

Dalam hadits lain Nabi SAW bersabda: Diantara hari-hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Maka perbanyaklah bacaan shalawat untukku padanya (HR. Abu Dawud). Allah SWT berfirman: Sungguh Allah dan malaikat-malaikat-Nya selalu memberi shalawat kepada Nabi. Hai orang-orang beriman, bershalawatlah untuknya dan berilah salam dengan sebenar-benarnya (QS. 33:56). Nabi SAW juga bersabda: Siapa yang bershalawat untukku sekali saja, niscaya Allah akan membalasnya dengan (minimal) sepuluh rahmat untuknya (HR. Muslim). Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam lagi: Orang terbakhil adalah yang mendengar namaku disebut, dan tidak mau bershalawat untukku (HR. An-Nasai, At-Tirmidzi dll.). Namun beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga berpesan: Janganlah kalian mngkultuskanku seperti kaum nasrani mengkultuskan Isa bin Maryam. Cukup katakanlah bahwa, aku adalah hamba Allah dan rasul-NYA (HR. Al-Bukhari)

Disamping adanya perintah dan besarnya fadilah, bershalawat adalah merupakan cara syar’I terbaik sekaligus teraman untuk mengekspresikan besarnya rasa cinta dan proporsionalnya pengagungan terhadap Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka marilah tak henti senantiasa menggerakkan bibir kita dengan ucapan shalawat dan salam untuk Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, khususnya pada hari Jum’at seperti sekarang ini. Semoga dengannya Allah akan mengaruniakan kepada kita kecintaan yang jujur kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, sekaligus memberikan taufiq dan kekuatan untuk kita agar bisa istiqamah dalam menapaki jalan syariah, sunnah dan dakwah beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Aamiin!

sumber: http://ikadijatim.org/keutamaan-hari-jumat/#sthash.YkxcaEdp.dpuf

Karena "The Miracle Of Sodaqoh" membuatnya bersodaqoh tidak asal-asalan.





LMI Sidoarjo.Tampil cantik, anggun dan bersahaja adalah impian dari sebagian wanita, akan tetapi kurang sempurna jika seorang muslimah belum menutup auratnya sesuai ajaran Islam. Wanita memang di identikkan dengan jilbab,sebab itulah di kota Sidoarjo ada sebuah komunitas Women With Hijab Community Sidoarjo (Wanita dengan Jilbab) bukan hanya cantik secara jasmani tetapi juga cantik secara ruhani
Yuyun Shareefa


Yuyun Syareefa ( jilbab putih) Koordinator Donatur LMI Sidoarjo sekaligus anggota Women With Hijab Community menjelaskan bahwa wanita muslim Indonesia harus memakai Hijab dan untuk manariknya adalah di buatnya Hijab Modern Dan Modis Bukan itu saja Comunitas ini juga sering kali menggelar acara Talk show salah satunya adalah Talk Show Put Your Hijab On And Shine dan Mosleem Family Financial Planing. Yang diadakan kemarin sabtu tanggal 10 Mei 2014 di Café Rodeo dengan bekerja sama dengan LMI cabang Sidoarjo, di hadiri puluhan peserta berhijab semua dengan wadah silaturrahim kaum perempuan yang berhijab.

“Saya juga manusia biasa, dulu saya bersodaqoh asal asalan, sekedarnya dan ada unsur kurang ikhlas, tetapi..setelah saya mengetahui "The Miracle Of Sodaqoh" dan menjadikannya sebagai kebiasaan dan berusaha unsur itu tidak hilang” Kata Bu Yuyun dengan mantap. Selain donatur rutin tiap bulan untuk LMI dan yang lainnya, Bu Yuyun berusaha keuntungan yang didapat langsung dipotong minimal10% untuk disodaqohkan. Tanpa menghitung tahunan, hanya akan merasa eman kalo dinominalkan karena kelihatan pasti banyak.

Ibu yang beralamat di Puri Indah BF No 8 Suko Sidoarjo ini sudah merasakan manfaat sodaqoh, menurutnya ibarat kita melempar apa yang kita miliki kelangit dan sudah tentu seperti gravitasi bumi jatuhnya akan kembali lagi ke kita dengan sangat berlipat. Baik itu dalam bentuk kesehatan, rejeki dan keselamatan untuk diri sendiri, keluarga dan juga usaha yang digeluti. Jadi mari kita bersodaqoh sebanyak banyaknya dan jangan eman walaupun itu harta yang kita sayangi. Semoga kita selalu bisa istiqomah menjadi donatur dan meningkatkan kualitas sodaqoh. Bersodaqoh tidk harus dengan uang bisa ilmu yang kita miliki. Mari kita berikan manfaat yang lebih banyak lagi untuk sesama.

“Terima kasih dan syukur alhamdulillah saya terlahir didunia ini menjadi seorang wanita. Allah swt mendesign wanita sebagai makhluk multi tasking, yang mampu melakukan beberapa hal dalam waktu bersamaan. Saya selalu berniat didalam seluruh aktivitas saya sebagai ladang ibadah dalam keseharian” Ujarnya. Beliau membagi waktu menjadi 4 bagian, ibadah rutin wajib dan sunnah, untuk keluarga terutama suami dan anak anak, pekerjaan dan bersosial dengan komunitas serta orang orang disekitarnya.

Ibu dua anak ini engawali aktivitasnya dengan kewajiban rutin sebagi seorang suami dan ibu, melayani suami dan tetap mengantar jemput anak anak saya, mendidik mereka dalam ilmu agama dan belajar dirumah, selalu membangun kedekatan dengan anak anak agar nantinya mereka dapat tumbuh dan berkembang dalam kasih sayang keluarga dengan maksimal dan membentengi mereka dari pengaruh negatif dari luar.

Ibunya Mochammad Taka Zhareef (9th) & Diva Shareefa Hanan ( 6 th ) ini juga beraktivitas di kantor YS property, sebuah agen property yang bersifat tradisional berbeda dengan agen property lain yang mempunyai customer menengah atas. Sengaja memilih sistem tradisional karena memiliki pendekatan yang lebih natural dengan customer, dalam rangka ingin membantu kalangan menengah khususnya bawah untuk bisa mewujudkan impian memiliki sebuah rumah idaman. Di sini menerapkan kemudahan dalam proses KPR dengan biaya yang sangat ringan dan disesuaikan dengan kemampuan.

Begitu juga HTK Gampang Umroh yang dipimpinnya. “Saya berusaha agar sebisa mungkin dapat melayani jamaah dalam beribadah dengan baik, khususnya jamaah yang sudah sepuh saya prioritaskan” Kata Ibu Yuyun. HTK Gampang Umroh juga memberikan kemudahan kepada calon jamaah untuk dapat segera beribadah baik itu umroh maupun haji plus, sesuai dengan motto namanya "Gampang Umroh" selalu mengusahakan jamaah diberi jalan yang gampang dalam mewujudkan ibadah umroh dengan fasilitas dan pembayaran yang mudah, selain cash kami juga membantu dengan cara menabung, juga ada arisan dengan kemampuan jamaah serta menyediakan talangan umroh via Bank Syariah Mandiri khusus bagi karyawan tetap.

Ibu yang lahir di Magetan, tanggal 12 April 1979 inijuga meluangkan waktunya untuk komunitas WWH (Women With Hijab Community Sidoarjo) sebagai PR media relation dan EO acara, yang mempunyai berbagai agenda bermanfaat antara lain memberi pengetahuan tentang hijab & managemen qolbu ke desa desa, workshop enterprenure school to school, bakti sosial dan membuat berbagai event menarik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Baginya apa yang ada dalam diri sampai hari ini tidak lepas dari petunjuk dan barokah yang didapatkan dari Allah swt, doa dan ridho dari kedua orang tuanya terutama ibunda Sriatun Domyo, suami dan anak anak yang memberi inspirasi yang luar biasa. Juga para Partner dan investor yang solid mendukung dan mempercayakan dalam mengemban semua amanah. “Mohon doa ,semoga saya bisa selalu istiqomah daalam memberikan manfaat dan dapat menjalankan amanah dengan baik insyaAllah” Pungkasnya.